Rabu, 28 Agustus 2024

Besaran Pokok dan Besaran Turunan

 

BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN

 

1.      Besaran pokok

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditentukan secara internasional. Besaran pokok juga merupakan dasar dari besaran yang lain.

Merujuk Modul Pembelajaran SMA Fisika Kelas X Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2020), besaran pokok merupakan besaran yang dimensi dan satuannya didefinisikan atau ditetapkan melalui perjanjian internasional.

Perjanjian ini disepakati dalam forum Conference Generale des Poids et Measures (Konferensi Umum Timbangan dan Ukuran) yang biasa dilaksanakan tiap enam tahun sekali.

Tujuh besaran pokok beserta satuannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.


















2. Pengertian Besaran Turunan

Besaran turunan adalah suatu besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Pada dasarnya, besaran turunan ini hampir sama dengan besaran pokok yang di mana kedua besaran tersebut sama-sama berfungsi untuk menghitung suatu yang dinyatakan dalam Satuan Internasional (SI). Adapun besaran yang dihitung pada besaran turunan, seperti luas, volume, gaya, tekanan, kecepatan, dan lain-lain.

Satuan besaran turunan sering dikenal dengan istilah satuan turunan. Selain itu, satuan turunan didapatkan dari penggabungan dari beberapa satuan besaran pokok. Oleh sebab itu, kita akan jarang sekali menemukan satuan yang hanya terdiri dari satu satuan saja. Penggabungan dari beberapa besaran pokok menandakan bahwa satu besaran pokok bisa menghasilkan beberapa besaran turunan. Misalnya, besaran pokok panjang bisa menghasilkan besaran turunan luas dan volume.

Setiap besaran turunan sering sekali muncul di soal-soal matematika atau fisika saat masih duduk di bangku sekolah menengah. Bahkan, luas, volume, dan kecepatan sudah ada sejak kita masih duduk di bangku Sekolah Dasa (SD). Maka dari itu, bagi sebagian orang mungkin tidak akan asing lagi dengan besaran turunan.

Seperti definisi dari besaran turunan, maka setiap satuan dari besaran turunan merupakan penyesuaian dari satuan pada besaran pokok. Dari sekian banyak besaran turunan, salah contoh yang paling sederhana dari besaran turunan adalah luas. Contoh, besaran turunan (luas) dari persegi panjang memiliki rumus (Panjang x Lebar), dari perkalian itu menghasilkan satuan panjang (m) yang dipangkatkan, sehingga menjadi (m2).

Besaran turunan luas merupakan besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang. Besaran pokok panjang memiliki satuan (m). Besaran turunan luas bisa kita temukan pada bangun datar, seperti persegi, persegi panjang, dan bangun datar lainnya. Jadi, ketika kita menemukan soal tentang menghitung luas dari bangun datar, maka satuannya harus menggunakan satuan besaran pokok yang dipangkatkan (m2).

Ketika menghitung besaran turunan akan lebih mudah menggunakan rumus dari besaran turunan itu sendiri. Dengan kata lain, rumus merupakan alat ukur dari besaran turunan itu sendiri. Memang tidak mudah dalam menghapal besaran turunan, tetapi selama kamu memang benar-benar fokus dan sungguh-sungguh menghapalnya, maka rumus besaran turunan kamu ingat. Maka dari itu, kamu perlu menghapalkan dari setiap rumus besaran turunan. Jadi, apakah kamu sudah menghapalkan rumus dari setiap besaran turunan?

Cara menghitung besaran turunan yang memakai rumus ini sering dikenal dengan pengukuran tidak langsung. Sedangkan menghitung besaran turunan dengan menggunakan alat ukur lebih dikenal dengan nama pengukuran langsung. Dalam menghitung besaran turunan bisa juga menggunakan alat ukur atau pengukuran secara langsung. Alat-alat yang digunakan untuk mengukur besaran turunan bisa dibilang cukup khusus.

Baik itu pengukuran langsung atau tidak langsung, keduanya sama-sama bisa digunakan dalam menghitung besaran turunan. Dengan kata lain, ketika menghitung besaran turunan, semua itu tergantung pada kamu lebih nyaman menggunakan.pengukuran langsung atau pengukuran tidak langsung.

 

Contoh Besaran Turunan dan Satuannya

Nah, jika hanya membahas pengertian besaran turunan saja, rasanya akan kurang lengkap kalau tak membahas contoh dari besaran turunan. Supaya kamu lebih muda memahami setiap besaran turunan, maka kamu bisa simak tabel dari besaran turunan yang disertai juga dengan satuan dan rumusnya.

Besaran Turunan

Satuan Internasional (SI)

Dimensi

Simbol dan Rumus

Gaya

Newton (kg m/s2)

N : MLT-2

F = m . a

Usaha

Joule (kg m2 s-2)

J : M L2 T−2

W = F . s

Kecepatan

Jarak/Waktu (m/s)

V : LT-1

V = s / t

Percepatan

L T–2 (m/s2)

a : LT-2

a= Δv / Δt

Momentum

Kg m/s

[M][L][T]

P = m . v

Daya

Watt (kg.m^2.s^-3)

W : [M] [L] [T]⁻²

P = W / t

Massa Jenis

Rho (kg/m3)

ρ

ρ= m / V

Frekuensi

Hertz (s–1)

Hz

f = 1/t

Muatan

Coulomb

C

I = Q/t

Tegangan Listrik

Volt

V

V = I . R

Hambatan Listrik

Ohm (Ω)

R

R = V / I

Luas

m2

[L]2

L = P x L

Volume

m3

[L]3

V = P x L x T

Tekanan

Pascal (Pa) (N / m2)

[M][T]-2 [L]-1

P = F / A

Gaya

Gaya adalah besaran turunan yang di mana satuannya berasal dari perkalian antara massa dengan percepatan. Apabila digambarkan, maka satuan tersebut adalah (kg m / s2) atau lebih dikenal dengan satuan Newton. Jadi, ketika menghitung besaran turunan gaya, maka kamu perlu memberikan satuan Newton (N). besaran turunan gaya biasanya ditemukan pada pelajaran fisika. Adapun rumus dari gaya, yaitu F = m . a

Usaha

Usaha adalah besaran turunan yang memiliki satuan turunan bernama Joule. Satuan Joule diperoleh dari gaya sudah dikalikan dengan jarak yang jika ditulis menjadi (kg m2 s-2). Sama halnya dengan gaya, usaha ini sering kita temukan pada pelajaran fisika. Usaha memiliki rumus, yaitu W = F . s.

Kecepatan

Kecepatan adalah besaran turunan yang diperoleh melalui penghitungan jarak yang sudah ditempuh dibagi dengan waktu tempuh dan satuan yang muncul adalah m/s. Satuan besaran turunan yang dibaca menjadi meter per detik atau meter per second. Besaran turunan kecepatan memiliki rumus, yaitu V = s / t. Besaran turunan kecepatan sering kita temukan pada pelajaran matematika.

 

Percepatan

Percepatan adalah salah satu besaran turunan yang dihasilkan dari penghitungan besaran turunan kecepatan dan waktu tempuh. Besaran turunan kecepatan akan dibagi dengan waktu tempuh yang sudah dilakukan. Jika, satuan turunan kecepatan disimbolkan dengan huruf V, maka percepatan disimbolkan dengan huruf a. Rumus dari besaran turunan percepatan adalah a= Δv / Δt.

Momentum

Contoh besaran turunan berikutnya adalah momentum. Momentum adalah asalnya dari perkalian antara massa dengan kecepatan, sehingga menghasilkan rumus seperti meter per second atau kilogram meter per detik (kg m/s). Sementara itu, rumus dari besaran turunan momentum yaitu P = m v.

Daya

Daya adalah besaran turunan memiliki satuan watt. Satuan watt ini didapatkan dari satuan turunan usaha dan satuan pokok waktu. Rumus dari besaran turunan daya ini adalah P = W/t atau bisa dikatakan seperti nilai usaha dibagi dengan waktu. Daya ini umumnya kita temukan pada mata pelajaran fisika.

Massa Jenis

Massa jenis adalah besaran turunan yang berasal dari besaran pokok massa dan turunan dari besaran pokok panjang (m3), sehingga menciptakan satuan seperti (kg / m3) atau kilogram per meter kubik. Nama dari besaran turunan massa jenis adalah Rho. Sedangkan rumus dari massa jenis adalah ρ=  /V.

Frekuensi

Frekuensi adalah besaran turunan yang menyatakan akan adanya getaran atau putaran ulang per peristiwa dalam satuan detik atau bisa ditulis seperti (s–1). Satuan turunan frekuensi sering kita dengan nama Hertz. Adapun rumus dari frekuensi adalah 1/{periode(t)} atau f = 1/t . Pada umumnya besaran turunan frekuensi sering digunakan untuk menghitung getaran suara.

Muatan Listrik

Muatan listrik termasuk ke dalam besaran turunan. Muatan listrik adalah besaran turunan yang memiliki satuan Coulomb. Besaran turunan muatan bisa dihitung dengan cara pengukuran tidak langsung dan rumusan dari besaran muatan adalah I = Q/t. Besaran turunan bisa kamu temukan pada ilmu pengetahuan fisika.

Tegangan Listrik

Tegangan listrik adalah salah satu jenis besaran turunan yang biasanya digunakan untuk menghitung perbedaan tegangan listrik. Satuan turunan dari tegangan ini sering sekali kita gunakan pada bidang kelistrikan, yaitu Volt (V). Sementara itu, rumus dari tegangan listrik adalah V = I . R.

Hambatan Listrik

Hambatan listrik merupakan besaran turunan yang sangat berkaitan dengan kelistrikan. Satuan dari besaran hambatan listrik adalah satuan ohm. Besaran turunan hambatan listrik mempunyai rumus, yaitu R = V / I.

Luas

Luas adalah besaran turunan yang berasal dari dari besaran pokok panjang. Sedangkan nilai luas diperoleh melalui perkalian antara panjang dan lebar (p x l). Satuan yang dipakai pada besaran turunan luas yaitu meter kubik (m2). Rumus luas ini biasanya digunakan untuk menghitung luas dari bangun datar atau bangun dua dimensi.

Volume

Volume adalah besaran turunan yang diturunkan dari besaran pokok panjang, sehingga menghasilkan rumus volume yaitu panjang dikali lebar dikali tinggi pada suatu benda. Setelah menghitung volume, maka satuan turunan volume yaitu meter kubik (m3). Besaran turunan volume ada pada pelajaran matematika bidang bangun ruang atau bangun tiga dimensi.

 

Tekanan

Tekanan adalah besaran turunan yang diturunkan dari besaran turunan gaya dengan besaran turunan luas atau jika ditulis menjadi seperti N/m2. Rumus dari besaran turunan, yaitu P = F / A. Besaran turunan yang merupakan turunan dari besaran gaya sering kamu temukan pada ilmu pengetahuan fisika.

https://cdn.gramedia.com/uploads/items/9789796925469.jpg

Ciri-Ciri Besaran Turunan

Supaya kamu lebih memahami lebih dalam pembahasan tentang besaran turunan, maka kamu perlu mengenal ciri-ciri dari besaran turunan. Ciri-ciri besaran turunan ada dua, yaitu satuan lebih dari satu dan bisa dihitung secara langsung dan tidak langsung.

1. Satuan Lebih dari Satu

Setiap besaran turunan, satuannya umumnya lebih dari satu atau bisa juga satuannya merupakan gabungan dari beberapa besaran pokok. Misalnya, besaran turunan kecepatan yang di mana satuannya berasal dari besaran pokok panjang (meter) dan besaran pokok waktu (detik atau second). Maka dari itu, ketika ingin menghitung besaran turunan kecepatan, maka  rumusnya adalah kecepatan kecepatan (v) = panjang atau jarak tempuh (s) : waktu (t).

Selain itu ada juga besaran turunan yang memiliki satuan lebih dari dua, yaitu besaran turunan gaya. Pada besaran turunan gaya, satuan yang digunakan adalah Newton (N) yang di mana satuan dasarnya adalah kg . m/s2.

2. Bisa Dihitung Secara Langsung dan Tidak Langsung

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, besaran turunan pasti bisa dihitung. Bahkan, besaran turunan bisa muncul dalam kehidupan sehari-hari atau dalam sebuah soal. Oleh karena itu, kita bisa menghitung besaran turunan dengan menggunakan alat ukur atau hanya menggunakan rumus.

Penggunaan alat ukur dalam menghitung besaran turunan dinamakan pengukuran langsung dan penggunaan alat ukur ketika menghitung besaran turunan dinamakan pengukuran tidak langsung. Misalnya, ketika kamu ingin mengukur volume dari sebuah botol minum, volume bisa diketahui dengan cara melakukan pengukuran terhadap satu per satu dari setiap bagian yang ada di permukaan gelas atau bisa juga menggunakan rumus volume.

Alat Ukur Besaran Turunan

Salah satu ciri dari besaran turunan adalah dapat dihitung dengan pengukuran tidak langsung atau dihitung menggunakan alat ukur. Besaran turunan ini memiliki alat ukur khusus untuk mengetahui nilai dari besaran turunan tanpa memakai rumus. Alat ukur besaran turunan, yaitu:

1. Dinamometer

Dinamometer adalah alat khusus yang bisa berfungsi untuk menghitung besar kecilnya gaya yang ada pada suatu objek. Pada saat digunakan, dinamometer akan menerapkan metode gaya pegas.

2. Kalorimeter

Kalorimeter adalah salah satu jenis alat ukur besaran turunan yang digunakan untuk mengukur banyaknya kalor yang terjadi pada suatu perubahan atau reaksi kimia.

3. Ohm Meter

Ohm meter adalah alat ukur besaran turunan yang berfungsi untuk menghitung hambatan listrik yang ada pada objek yang berhubungan dengan listrik.

 

4. Speedometer

Speedometer adalah salah satu jenis alat ukur besaran turunan yang biasanya dipakai ketika menghitung kecepatan. Speedometer sering kita temukan di kendaraan motor, mobil, dan sebagainya.

5. Hygrometer

Hygrometer adalah alat ukur besaran turunan untuk menghitung setiap kelembapan udara yang di suatu ruangan. Alat besaran turunan yang satu ini bisa dibilang cukup mudah digunakan, sehingga bagi para melua bisa menerapkannya dengan mudah.

6. Barometer

Barometer adalah alat ukur besaran turunan yang umumnya dipakai untuk menghitung banyaknya tekanan udara yang ada. Oleh sebab itu, alat ukur barometer biasanya dipakai ketika sedang memperkirakan cuaca.

 

Senin, 19 Agustus 2024

Pemisahan Campuran

 METODE PEMISAHAN CAMPURAN

Metode yang dapat digunakan untuk memisahkan campuran homogen dan heterogen akan berbeda

I.                     Metode pemisahan komponen campuran heterogeny

a.       Dekantasi : digunakan untuk memisahkan campuran dari zat padat yang tidak larut dalam cairan Contoh pasir dalam air

b.       Penyaringan/filtrasi : pemisahan komponen campuran heterogen dengan menggunakan alat penyaring contoh daun tehdari air teh, santan dari ampas kelapa, dalam filtrasi alat yang digunakan untuk menyaring campuran disebut filter, campuran yang akan disaring disebut filtran, dan hasil penyaringan disebut filtrar

c.       Pengendapan/sedimentasi : adalah metode pemisahan komponen campuran berdasarkan mudah atau tidaknya suatu zat larut dalam zat cair. Untuk melakukan pengendapan campuran dapat dilakukan dengan cara didiamkan beberpa saat, atau dengan menggunakan alat sentrifugasi contoh pemisahan susu menjadi usus krim dan susu skim

d.       Pemisahan menggunakan magnet adalah metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan logam dan non logam contoh : campuran serbuk besi dengan pasir

II.                   Metode pemisahan komponen campuran homogen

a.       Kristalisasi untuk memisahkan zat padat dari larutan dengan cara penguapan contoh : pembuatan garam

b.       Destilasi digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan titik didih masing-masing Contoh memisahkan alcohol dan air

c.       Kromatografi digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan perbedaan kecapatan rambatan suatu zat dalam medium tertentu contoh untuk memisahkan zat warna dalam tinta

d.       Sublimasi digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan perubahan wujud zat dari padat menjadi gas kemudian Kembali ke wujud padatnya tanpa melalui wujud cairnya, contoh pemurnian kapur barus

 

TUGAS 2

1.       Jelaskan prinsip dasar metode dibawah ini

a.       Dekantasi

b.       Filtrasi

c.       Sublimasi

d.       Kritalisasi

e.       Kromatografi

f.        Destilasi

2.       Jelaskan bagaimana cara memisahkan campuran berikut

a.       Campuran zat warna

b.       Campuran air dan pasir

3.       Jelaskan dari istilah-istilah berikut

a.       Filtrat

b.       Filter

c.       Filtran


Perangkat Ajar IKM Modul Ajar

 


DINAS PENDIDIKAN

CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH III

SMK BPS&K II BEKASI

Jl. Lele 2 No. 20A Perumnas 2 Bekasi

 


.sch

Modul Ajar 10.3.1

INFORMASI UMUM

 

Nogolah Pangalaman Batin Sajak

 

Nama Penulis

Sumanta

Satuan Pendidikan

SMK BPS&K II Bekasi

Fase/Kelas/Semester

E/X/1

Mata Pelajaran

Bahasa Sunda

Alokasi Waktu

4 JP

Kompetensi Awal

Peserta didik telah mengikuti pembelajaran tentang Puisi pada pertemuan sebelumnya

Profil Pelajar Pancasila

Bergotong Royong

Bernalar Kritis

Berkebhinekaan Global

Sarana dan Prasarana

Laptop

Proyektor/Infokus

Jaringan internet

Buku carita babad

Model Pembelajaran

Discovery Learning

Moda dan Aplikasi

Luring*

 

 

A. KOMPONEN INTI

 

Tujuan Pembelajaran (TP)

10.3.1 Mengidentifikasi gagasan  dalam sajak.(Penjelasan)

Aktivitas Utama

Siswa diajak untuk mengingat kembali pusis atau sajak yang pernah dicatat dibaca atau bahkan diciptakan sendiri olehnya kemudian guru membingbing siswa untuk menggali gagasa yang ada dalamsajak tersebut baik gagasan yang tersirat maupun gagasan tersurat.

Asesmen

Asesmen Formatif (Awal Pembelajaran):

Memberikan pertanyaan tentang kesiapan belajar dan media pendukung yang dimiliki peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran

Tes Lisan kesiapan belajar

Pengamatan (Observasi) dalam bentukinstrumen berupa ceklis

 

Asesmen Formatif (Selama proses pembelajaran)

Penilaian terhadap aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung

Penugasan dalam bentuk instrumen berupa LKPD

Kinerja dalam bentuk instrumen berupa Ceklis

 

Asesmen Sumatif

Penilaian Produk (Portofolio)

Kriteria yang dinilai pemilihan teks sajak, teknik dan gaya pembacaan sajak

 

Pemahaman Bermakna

Peserta didik tidak saja membaca sajak, tetapi dapat mendapatkan informasi dari sajak tentang gagasan pengarang sajak tersebut

Pertanyaan Pemantik

Apa kalian tau apa itu sajak ?

Apakah benar sajak merupakan karya sastra yang menggunakan kata kata yang indah? Kalau benar kenapa alasnnya

Sajak dibuat dengan beberapa unsur apakah anda tau beberapa unsurnya?

 

 

 

 

B. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran

Berdiferensiasi

dan Berbasis

Aset (PBBA)

Pembelajaran

Sosial

Emosional

(PSE)

Persiapan

Guru melakukan asesmen formatif berupa asesmen diagnostik di awal pembelajaran untuk mengidentifikasi kesiapan peserta didik (readiness) dan profil belajar peserta didik.

Asesmen diagnostik dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pemantik atau dengan melakukan observasi sederhana dengan jawaban atau perilaku peserta didik yang dapat diamati secara sederhana dan cepat.

 

 

Kebutuhan belajar peserta didik

 

 

 

Modal Manusia

 

 

 

Kesadarandiri

 

 

 

 

Pengendalian diri

 

Pendahuluan (10 menit)

Guru membuka pelajaran dengan melakukan kegiatan awal rutin seperti mengucapkan salam, berdo’a, menyapa, menanyakan kabar, memberikan motivasi dan memeriksa kehadiran.

Guru meminta peserta didik untuk menuliskan keadaan atau kondisi atauperasaan yang sedang dialami saat itu misalnya dalam bentuk tulisan atau gambar atau apapun dalam jamboard,padlet,gdocs, gslides yang dibagikan oleh guru dengan akses edit.

Setelah itu, minta beberapa murid untuk membagikan apa yang telah mereka tulis.

 

 

 

Pembelajaran akan diawali dengan permainan atau kuis singkat. Murid diminta untuk menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru (melalui chat room jika pembelajaran daring) sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

Setelah waktu permainan habis (10 menit), ajaklah murid melakukan refleksi singkat. Misalnya dengan menanyakan: (1) Apakah mereka suka dengan kuis yang diberikan? Bagian mana yang disukai? (2) Apa saran mereka jika ada kuis lagi? (Dengan memberikan kesempatan pada murid untuk memberikan pendapat dan saran, guru dapat membangun koneksi dan rasa percaya).

Guru akan mencatat dan menggunakan informasi yang didapat dari permainan tersebut untuk memetakan sejauh mana pengetahuan awal murid tentang materi.

Berikan apresiasi bagi usaha yang telah mereka lakukan untuk mengingat kembali pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya bukan pada yang menjawab benar saja.

Guru akan menggunakan hasil pekerjaan murid untuk memetakan kebutuhan belajar murid.

 

Profil pelajar pancasila

Kesiapan belajar murid

Modal manusia

Diferensiasi proses dan produk

Profil belajar murid

 

Kesiapan belajar murid

Diferensiasi konten

Modal manusia

 

Modal manusia

Kebutuhan belajar murid

 

Apresiasi

Diferensiasi konten

 

 

 

 

Modal manusia

 

 

 

 

 

Kesiapanbelajar murid

 

 

Pengelolaan diri

Keterampilan relasi

 

Pengambilan keputusanyang bertanggung jawab

Kesadaran diri

 

Kesadaran sosial

 

Keterampilan relasi

Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab

 

 

Kesadaran diri

Keterampilan relasi

 

 

 

 

Pengelolaan diri

 

 

 

 

 

Keterampilan sosial

 

 

 

Pengelolaan diri

 

Kegiatan Inti (70 Menit)

Peserta didik menyimak cerita babad Sunda yang diceritakan oleh temannya

Peserta didik mendeskripsikan informasi penting dari cerita babad yang dibacakan oleh teman berdasarkan LKPD yang dibagikan.

Peserta didik mengidentifikasi prosedur dan teknik membaca dan/atau mendeklamasikan sajak dalam kegiatan diskusi kelompok dari berbagai referensi

(Guru dapat mengelompokkan siswa berdasarkan pemetaan kebutuhan siswa yang perlu mendapatkan lebih banyak bantuan dapat ditempatkan dalam satu kelompok. Kelompok ini akan berdiskusi dengan difasilitasi oleh guru.)

 

Secara berkelompok peserta didik menganalisis struktur carita babad berdasarkan kaidah yang berlaku.

 

Kelompok siswa mempresentasikan hasil pengerjaan LKPD dalam berbagai bentuk produk presentasi yang disesuaikan dengan kemampuan dan minat peserta didik.

 

Kelompok siswa membandingkan hasil pekerjaan kelompoknya dan menyampaikan pandangannyaberdasarkan perspektif masing-masing

 

Perwakilan siswa membacakan hasil diskusinya di depan kelas.

 

Siswa lain memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok lain.

 

Diferensiasi proses

 

Diferensiasi proses

 

Modal sosial

Kebutuhan belajar siswa

Modal manusia dan sosial

 

 

Diferensiasi konten dan proses

 

Diferensiasi produk

 

 

 

Modal sosial

Modal fisik

Diferensiasi proses

Diferensiasi konten

 

Profil belajar murid

Kebutuhan belajar siswa

Diferensiasi proses

 

Keterampilan relasi

 

Kesadaran sosial

 

 

Pengelolaan diri

Kesadaran sosial

Keterampilan relasi

 

 

Keterampilan relasi

 

Kesadaran sosial

Kesadaran diri

Pengelolaan diri

 

 

Keterampilan relasi

Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab

 

Keterampilan relasi

Pengelolaan diri

 

Penutup (10 menit)

Sebagai penutup pembelajaran, siswa melakukan refleksi.

Pertanyaan pemandu berikut dapat digunakan untuk memandu proses refleksi siswa: (1) Apakah bagian yang paling menarikdari pembelajaran hari ini? (2) Mengapa? (3) Berdasarkan apa yang telah kamupelajari, menurut kamu, sejauh manapemahaman yang sudah dimiliki?(4) Strategi apa yang kamu gunakan untuk memahami materi lebih jauh dan mendalam? (5)  Menurutmu, apakah pentingmempelajari ini? (6) Tantangan apa yang masih kamu temui dalam mempelajari materi ini? (7) Bagaimana kamu akan berlatih untuk mengatasi tantangan tersebut? Apa yang akan kamu lakukan agar hasil belajarmu lebih memuaskan di masamendatang? (pertanyaan ini dapat diberikan pada akhir pembelajaran topik)

Guru menginformasikan materi/tugas untuk pertemuan selanjutnya.

Guru mempersilahkan peserta didik untuk berdoa masing-masing, mengingatkan pentingnya protokol kesehatan dan memberi salam.

 

Refleksi dan umpan balik

 

 

 

 

 

 

 

Diferensiasi proses

Modal manusia

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Apresiasi

Kebutuhan belajar siswa

 

Profil Pelajar Pancasila

 

Kesadaran diri

Pengelolaan diri

 

 

 

 

 

 

 

Kesadaran diri

Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab

 

 

 

 

 

 

 

Kesadaran diri

Pengelolaan diri

 

 

C. LAMPIRAN

 

Refleksi

Peserta Didik

Kesulitan apa yang Anda alami ketika proses pembelajaran

dilaksanakan?

Setelah Anda mengetahui kesulitan yang dialami, tindakan apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut?

Guru

Hal-hal apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan pembelajaran? Mengapa?

Bagaimana saya dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran?

Remedial dan Pengayaan

Pengayaan dan remedial dilakukan setelah proses

pembelajaran selesai berdasarkan capaian pembelajaran yang

telah dilaksanakan. Pemberian pengayaan dan remedial

dilakukan setelah melihat interval kriteria hasil pembelajaran.

 

Untuk menggunakan interval, pendidik dan/atau satuan

pendidikan dapat menggunakan rubrik maupun nilai dari tes.

Pendidik menentukan terlebih dahulu intervalnya dan tindak

lanjut yang akan dilakukan untuk para peserta didik.

 

0 - 40%

belum mencapai, remedial di seluruh bagian

41 - 65%

belum mencapai ketuntasan, remedial di bagian

yang diperlukan

66 - 85%

sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial

86 - 100%

sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau

tantangan lebih

 

Bila siswa dapat mengerjakan 16 dari 20 soal (dengan

bobot yang sama), maka ia mendapatkan nilai 80%. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa peserta didik tersebut sudah

mencapai ketuntasan dan tidak perlu remedial.

 

 

Bahan

Bacaan

 

Buku sumber “Basa sunda juara” ( IKM belajar ), “Panggelar Basa Sunda” (Erlangga)

 

 

Glosarium

1.      Sajak ,  Téh mangrupa hasil imajinasi tina kesan jeung pangalaman pangarang.

 

 

 

 

                                                                                                                    Kuningan, 15 Juli 2023

Mengetahui:

Kepala SMK BPS&K II Bekasi,

 

 

 

 

Drs. Agus Suryadinata, M.Pd.

 

 

 

 

 

 

 

Guru Bahasa Sunda,

 

 

 

 

Sumanta, A.Md

 

Nyaritakeun Isi Babad

 Nyaritakeun Isi Babad