BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN
1.
Besaran pokok
Besaran
pokok adalah besaran yang satuannya telah ditentukan secara internasional.
Besaran pokok juga merupakan dasar dari besaran yang lain.
Merujuk Modul Pembelajaran SMA Fisika Kelas X Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (2020), besaran pokok merupakan besaran yang dimensi dan satuannya
didefinisikan atau ditetapkan melalui perjanjian internasional.
Perjanjian ini disepakati dalam forum Conference Generale des Poids et Measures
(Konferensi Umum Timbangan dan Ukuran) yang biasa dilaksanakan tiap enam tahun
sekali.
Tujuh besaran pokok beserta satuannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
2. Pengertian Besaran Turunan
Besaran turunan adalah suatu besaran yang diturunkan dari
besaran pokok. Pada dasarnya, besaran turunan ini hampir sama dengan besaran
pokok yang di mana kedua besaran tersebut sama-sama berfungsi untuk menghitung
suatu yang dinyatakan dalam Satuan Internasional (SI). Adapun besaran yang
dihitung pada besaran turunan, seperti luas, volume, gaya, tekanan, kecepatan,
dan lain-lain.
Satuan besaran turunan sering dikenal dengan istilah satuan
turunan. Selain itu, satuan turunan didapatkan dari penggabungan dari beberapa
satuan besaran pokok. Oleh sebab itu, kita akan jarang sekali menemukan satuan
yang hanya terdiri dari satu satuan saja. Penggabungan dari beberapa besaran
pokok menandakan bahwa satu besaran pokok bisa menghasilkan beberapa besaran
turunan. Misalnya, besaran pokok panjang bisa menghasilkan besaran turunan luas
dan volume.
Setiap besaran turunan sering sekali muncul di soal-soal
matematika atau fisika saat masih duduk di bangku sekolah menengah. Bahkan,
luas, volume, dan kecepatan sudah ada sejak kita masih duduk di bangku Sekolah
Dasa (SD). Maka dari itu, bagi sebagian orang mungkin tidak akan asing lagi
dengan besaran turunan.
Seperti definisi dari besaran turunan, maka setiap satuan
dari besaran turunan merupakan penyesuaian dari satuan pada besaran pokok. Dari
sekian banyak besaran turunan, salah contoh yang paling sederhana dari besaran
turunan adalah luas. Contoh, besaran turunan (luas) dari persegi panjang
memiliki rumus (Panjang x Lebar), dari perkalian itu menghasilkan satuan
panjang (m) yang dipangkatkan, sehingga menjadi (m2).
Besaran turunan luas merupakan besaran yang diturunkan dari
besaran pokok panjang. Besaran pokok panjang memiliki satuan (m). Besaran
turunan luas bisa kita temukan pada bangun datar, seperti persegi, persegi
panjang, dan bangun datar lainnya. Jadi, ketika kita menemukan soal tentang
menghitung luas dari bangun datar, maka satuannya harus menggunakan satuan
besaran pokok yang dipangkatkan (m2).
Ketika menghitung besaran turunan akan lebih mudah
menggunakan rumus dari besaran turunan itu sendiri. Dengan kata lain, rumus
merupakan alat ukur dari besaran turunan itu sendiri. Memang tidak mudah dalam
menghapal besaran turunan, tetapi selama kamu memang benar-benar fokus dan
sungguh-sungguh menghapalnya, maka rumus besaran turunan kamu ingat. Maka dari
itu, kamu perlu menghapalkan dari setiap rumus besaran turunan. Jadi, apakah
kamu sudah menghapalkan rumus dari setiap besaran turunan?
Cara menghitung besaran turunan yang memakai rumus ini
sering dikenal dengan pengukuran tidak langsung. Sedangkan menghitung besaran
turunan dengan menggunakan alat ukur lebih dikenal dengan nama pengukuran
langsung. Dalam menghitung besaran turunan bisa juga menggunakan alat ukur atau
pengukuran secara langsung. Alat-alat yang digunakan untuk mengukur besaran
turunan bisa dibilang cukup khusus.
Baik itu pengukuran langsung atau tidak langsung, keduanya
sama-sama bisa digunakan dalam menghitung besaran turunan. Dengan kata lain,
ketika menghitung besaran turunan, semua itu tergantung pada kamu lebih nyaman
menggunakan.pengukuran langsung atau pengukuran tidak langsung.
Contoh Besaran Turunan dan Satuannya
Nah, jika hanya membahas pengertian besaran turunan saja,
rasanya akan kurang lengkap kalau tak membahas contoh dari besaran turunan.
Supaya kamu lebih muda memahami setiap besaran turunan, maka kamu bisa simak
tabel dari besaran turunan yang disertai juga dengan satuan dan rumusnya.
Besaran
Turunan |
Satuan
Internasional (SI) |
Dimensi |
Simbol
dan Rumus |
Gaya |
Newton
(kg m/s2) |
N : MLT-2 |
F = m .
a |
Usaha |
Joule
(kg m2 s-2) |
J : M
L2 T−2 |
W = F .
s |
Kecepatan |
Jarak/Waktu
(m/s) |
V : LT-1 |
V = s /
t |
Percepatan |
L T–2 (m/s2) |
a : LT-2 |
a= Δv /
Δt |
Momentum |
Kg m/s |
[M][L][T]⁻ |
P = m .
v |
Daya |
Watt
(kg.m^2.s^-3) |
W : [M]
[L] [T]⁻² |
P = W /
t |
Massa
Jenis |
Rho
(kg/m3) |
ρ |
ρ= m /
V |
Frekuensi |
Hertz
(s–1) |
Hz |
f = 1/t |
Muatan |
Coulomb |
C |
I = Q/t |
Tegangan
Listrik |
Volt |
V |
V = I .
R |
Hambatan
Listrik |
Ohm (Ω) |
R |
R = V /
I |
Luas |
m2 |
[L]2 |
L = P x
L |
Volume |
m3 |
[L]3 |
V = P x
L x T |
Tekanan |
Pascal
(Pa) (N / m2) |
[M][T]-2 [L]-1 |
P = F /
A |
Gaya
Gaya adalah besaran turunan yang di mana satuannya berasal
dari perkalian antara massa dengan percepatan. Apabila digambarkan, maka satuan
tersebut adalah (kg m / s2) atau lebih dikenal dengan satuan Newton.
Jadi, ketika menghitung besaran turunan gaya, maka kamu perlu memberikan satuan
Newton (N). besaran turunan gaya biasanya ditemukan pada pelajaran fisika.
Adapun rumus dari gaya, yaitu F = m . a
Usaha
Usaha adalah besaran turunan yang memiliki satuan turunan
bernama Joule. Satuan Joule diperoleh dari gaya sudah dikalikan dengan jarak
yang jika ditulis menjadi (kg m2 s-2). Sama halnya dengan gaya,
usaha ini sering kita temukan pada pelajaran fisika. Usaha memiliki rumus,
yaitu W = F . s.
Kecepatan
Kecepatan adalah besaran turunan yang diperoleh melalui
penghitungan jarak yang sudah ditempuh dibagi dengan waktu tempuh dan satuan
yang muncul adalah m/s. Satuan besaran turunan yang dibaca menjadi meter per
detik atau meter per second. Besaran turunan kecepatan memiliki
rumus, yaitu V = s / t. Besaran turunan kecepatan sering kita temukan pada
pelajaran matematika.
Percepatan
Percepatan adalah salah satu besaran turunan yang dihasilkan
dari penghitungan besaran turunan kecepatan dan waktu tempuh. Besaran turunan
kecepatan akan dibagi dengan waktu tempuh yang sudah dilakukan. Jika, satuan
turunan kecepatan disimbolkan dengan huruf V, maka percepatan disimbolkan
dengan huruf a. Rumus dari besaran turunan percepatan adalah a= Δv / Δt.
Momentum
Contoh besaran turunan berikutnya adalah momentum. Momentum
adalah asalnya dari perkalian antara massa dengan kecepatan, sehingga
menghasilkan rumus seperti meter per second atau kilogram
meter per detik (kg m/s). Sementara itu, rumus dari besaran turunan momentum
yaitu P = m v.
Daya
Daya adalah besaran turunan memiliki satuan watt. Satuan
watt ini didapatkan dari satuan turunan usaha dan satuan pokok waktu. Rumus
dari besaran turunan daya ini adalah P = W/t atau bisa dikatakan seperti nilai
usaha dibagi dengan waktu. Daya ini umumnya kita temukan pada mata pelajaran
fisika.
Massa Jenis
Massa jenis adalah besaran turunan yang berasal dari besaran
pokok massa dan turunan dari besaran pokok panjang (m3), sehingga menciptakan
satuan seperti (kg / m3) atau kilogram per meter kubik. Nama dari
besaran turunan massa jenis adalah Rho. Sedangkan rumus dari massa jenis adalah
ρ= /V.
Frekuensi
Frekuensi adalah besaran turunan yang menyatakan akan adanya
getaran atau putaran ulang per peristiwa dalam satuan detik atau bisa ditulis
seperti (s–1). Satuan turunan frekuensi sering kita dengan nama
Hertz. Adapun rumus dari frekuensi adalah 1/{periode(t)} atau f = 1/t . Pada
umumnya besaran turunan frekuensi sering digunakan untuk menghitung getaran
suara.
Muatan Listrik
Muatan listrik termasuk ke dalam besaran turunan. Muatan
listrik adalah besaran turunan yang memiliki satuan Coulomb. Besaran turunan
muatan bisa dihitung dengan cara pengukuran tidak langsung dan rumusan dari
besaran muatan adalah I = Q/t. Besaran turunan bisa kamu temukan pada ilmu
pengetahuan fisika.
Tegangan Listrik
Tegangan listrik adalah salah satu jenis besaran turunan
yang biasanya digunakan untuk menghitung perbedaan tegangan listrik. Satuan
turunan dari tegangan ini sering sekali kita gunakan pada bidang kelistrikan,
yaitu Volt (V). Sementara itu, rumus dari tegangan listrik adalah V = I . R.
Hambatan Listrik
Hambatan listrik merupakan besaran turunan yang sangat
berkaitan dengan kelistrikan. Satuan dari besaran hambatan listrik adalah
satuan ohm. Besaran turunan hambatan listrik mempunyai rumus, yaitu R = V / I.
Luas
Luas adalah besaran turunan yang berasal dari dari besaran
pokok panjang. Sedangkan nilai luas diperoleh melalui perkalian antara panjang
dan lebar (p x l). Satuan yang dipakai pada besaran turunan luas yaitu meter
kubik (m2). Rumus luas ini biasanya digunakan untuk menghitung luas
dari bangun datar atau bangun dua dimensi.
Volume
Volume adalah besaran turunan yang diturunkan dari besaran
pokok panjang, sehingga menghasilkan rumus volume yaitu panjang dikali lebar
dikali tinggi pada suatu benda. Setelah menghitung volume, maka satuan turunan
volume yaitu meter kubik (m3). Besaran turunan volume ada pada
pelajaran matematika bidang bangun ruang atau bangun tiga dimensi.
Tekanan
Tekanan adalah besaran turunan yang diturunkan dari besaran
turunan gaya dengan besaran turunan luas atau jika ditulis menjadi seperti
N/m2. Rumus dari besaran turunan, yaitu P = F / A. Besaran turunan yang
merupakan turunan dari besaran gaya sering kamu temukan pada ilmu pengetahuan
fisika.
https://cdn.gramedia.com/uploads/items/9789796925469.jpg
Ciri-Ciri Besaran Turunan
Supaya kamu lebih memahami lebih dalam pembahasan tentang
besaran turunan, maka kamu perlu mengenal ciri-ciri dari besaran turunan.
Ciri-ciri besaran turunan ada dua, yaitu satuan lebih dari satu dan bisa
dihitung secara langsung dan tidak langsung.
1. Satuan Lebih dari Satu
Setiap besaran turunan, satuannya umumnya lebih dari satu
atau bisa juga satuannya merupakan gabungan dari beberapa besaran pokok.
Misalnya, besaran turunan kecepatan yang di mana satuannya berasal dari besaran
pokok panjang (meter) dan besaran pokok waktu (detik atau second).
Maka dari itu, ketika ingin menghitung besaran turunan kecepatan, maka
rumusnya adalah kecepatan kecepatan (v) = panjang atau jarak tempuh (s) : waktu
(t).
Selain itu ada juga besaran turunan yang memiliki satuan
lebih dari dua, yaitu besaran turunan gaya. Pada besaran turunan gaya, satuan
yang digunakan adalah Newton (N) yang di mana satuan dasarnya adalah kg . m/s2.
2. Bisa Dihitung Secara Langsung dan Tidak Langsung
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, besaran turunan pasti
bisa dihitung. Bahkan, besaran turunan bisa muncul dalam kehidupan sehari-hari
atau dalam sebuah soal. Oleh karena itu, kita bisa menghitung besaran turunan
dengan menggunakan alat ukur atau hanya menggunakan rumus.
Penggunaan alat ukur dalam menghitung besaran turunan
dinamakan pengukuran langsung dan penggunaan alat ukur ketika menghitung
besaran turunan dinamakan pengukuran tidak langsung. Misalnya, ketika kamu
ingin mengukur volume dari sebuah botol minum, volume bisa diketahui dengan
cara melakukan pengukuran terhadap satu per satu dari setiap bagian yang ada di
permukaan gelas atau bisa juga menggunakan rumus volume.
Alat Ukur Besaran Turunan
Salah satu ciri dari besaran turunan adalah dapat dihitung
dengan pengukuran tidak langsung atau dihitung menggunakan alat ukur. Besaran
turunan ini memiliki alat ukur khusus untuk mengetahui nilai dari besaran
turunan tanpa memakai rumus. Alat ukur besaran turunan, yaitu:
1. Dinamometer
Dinamometer adalah alat khusus yang bisa berfungsi untuk
menghitung besar kecilnya gaya yang ada pada suatu objek. Pada saat digunakan,
dinamometer akan menerapkan metode gaya pegas.
2. Kalorimeter
Kalorimeter adalah salah satu jenis alat ukur besaran
turunan yang digunakan untuk mengukur banyaknya kalor yang terjadi pada suatu
perubahan atau reaksi kimia.
3. Ohm Meter
Ohm meter adalah alat ukur besaran turunan yang berfungsi
untuk menghitung hambatan listrik yang ada pada objek yang berhubungan dengan
listrik.
4. Speedometer
Speedometer adalah salah satu jenis alat ukur besaran
turunan yang biasanya dipakai ketika menghitung kecepatan. Speedometer sering
kita temukan di kendaraan motor, mobil, dan sebagainya.
5. Hygrometer
Hygrometer adalah alat ukur besaran turunan untuk menghitung
setiap kelembapan udara yang di suatu ruangan. Alat besaran turunan yang satu
ini bisa dibilang cukup mudah digunakan, sehingga bagi para melua bisa
menerapkannya dengan mudah.
6. Barometer
Barometer adalah alat ukur besaran turunan yang umumnya
dipakai untuk menghitung banyaknya tekanan udara yang ada. Oleh sebab itu, alat
ukur barometer biasanya dipakai ketika sedang memperkirakan cuaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar